Uraianini akan diawali dengan memaparkan sejumlah pengertian psikolinguistik dari para ahli kemudian disertai komentar dan pandangan penulis terhadap pengertian psikolinguistik itu. Yang kedua adalah penggunaaan bahasa oleh orang dewasa yang normal'. Pengertian psikolinguistik menurut Lavelt tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
Normalitas menjadi salah satu jenis satuan ukuran konsentrasi dari suatu larutan. Dalam penerapan ilmu kimia sendiri ukuran konsentrasi dapat dipaparkan dalam beberapa jenis satuan seperti molaritas, ppm, prosentase, dan lain lain. Disisi lainnya, satuan normalitas ini banyak digunakan dalam perhitungan konsentrasi larutan seperti asam sulfat, asam klorida, arti natrium hidroksida, dan lain sebagainya. Sehingga memahami uji normalitas N secara lengkap tentusaja sangatlah dibutuhkan. Mempelajari normalitas merupakan hal dasar yang harus dikuasai dalam ilmu kimia. Hal itu karena dalam setiap kegiatan yang melibatkan reaksi dalam kimia sejatinya kita perlu menghitung secara pasti nilai stoikiometri ataupun jumlah reagen yang diperlukan, selain itu kita juga kadang perlu menghitung kadar kandungan suatu zat dalam sampel. Pada perhitungan tersebut membutuhkan satuan konsentrasi normalitas dalam perhitungannya, sehingga anda harus mempelajari tentang normalitas terlebih dahulu. Pengertian Normalitas Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi dengan berat setara dalam gram per liter larutan, dimana berat setara itu sendiri adalah ukuran kapasitas reaktif dari suatu molekul yang terlarut dalam larutan. Dalam reaksi, peran zat terlarut tersebut adalah akan menentukan normalitas suatu larutan. Normalitas juga dikenal dengan sebagai satuan konsentrasi larutan yang setara. Normalitas dapat disingkat dengan huruf “N” yang merupakan salah satu cara efektif dan berguna dalam proses laboratorium. Secara umum, normalitas hamper sama dengan molaritas atau M. Jika molaritas merupakan satuan konsentrasi yang mewakili konsentrasi ion terlarut ataupun senyawa terlarut dalam suatu larutan, normalitas memiliki fungsi yang lebih lengkap dimana normalitas mewakili konsentrasi molar hanya dari komponen asam atau komponen basa saja. Komponen asam pada umumnya merupakan jumlah ion H+ yang berada dalam larutan asam, sedangkan komponen basa adalah ion terlarut OH– dalam larutan basa. Pengertian Normalitas Menurut Para AHli Adapun definisi normalitas menurut para ahli, antara lain; Duwi Priyatno 2012, Normalitas adalah proses pengujian yang terjadi dalam penelitian dengan menentukan apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Rumus Molaritas Sesuai definisinya, normalitas dapat dirumuskan sebagai berat setara zat terlarut dalam satu liter larutan. Normalitas dari suatu larutan dapat dihitung dengan diketahuinya massa dan volume dari larutan tersebut. Berdasarkan rumus dasar tersebut, jumlah ekivalen zat terlarut dapat dihitung dengan cara mengalikannya dengan ekivalen suatu zat. Sedangkan jumlah mol dapat dihitung dari massa zat dibagi dengan massa molekul relatifnya Mr yang dapat diketahui dengan menjumlahkan massa tiap atom penyusunnya. Oleh karena itu, normalitas dapat dirumuskan dengan Dimana e merupakan ekivalen dari zat terlarut dalam suatu larutan. Seperti yang kita ketahui bahwa jumlah mol per satuan volume itu merupakan definisi dari Molaritas M sehingga rumus tersebut juga dapat diturunkan lagi menjadi persamaan molaritas. Dimana M adalah molaritas dari larutan dan e adalah ekivalen dari larutan. Cara Menghitung Normalitas Cara Menghitung Normalitas Dari persamaan di atas, mungkin istilah yang asing yaitu ekivalen e maka sebelum kita menghitung normalitas, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu ekivalen. Pada suatu larutan asam atau basa, kita mengenal istilah H+ yang menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat asam dan juga OH– yang menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat basa. Ekivalen e adalah jumlah H+ ataupun OH– yang terlibat dalam satu molekul zat terlarut. Sebagai contoh, dalam larutan HCl terdiri dari ion H+ dan ion Cl– sehingga dapat kita ketahui bahwa jumlah ekivalen atau n yaitu 1 karena hanya terdapat satu ion H+ dalam satu molekul. Contoh lain yaitu pada asam sulfat H2SO4 dimana molekulnya terdiri dari dua ion H+ dan satu ion SO42- sehingga asam sulfat dikatakan memiliki jumlah ekivalen 2. Contoh untuk larutan basa yaitu pada NaOH dimana terdapat satu ion OH– sehingga natrium hidroksida memiliki jumlah ekivalen 1. Untuk menghitung normalitas dari suatu larutan, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu nilai atau variabel apa saja yang diketahui sehingga kita dapat menggunakan persamaan yang tepat. Jika dalam suatu kasus, molaritas larutan telah diketahui dan kita diminta untuk menghitung normalitasnya. Maka cara termudah untuk menghitungnya yaitu dengan mengalikan molaritas dengan jumlah ekivalen e dari zat terlarut. Namun jika dalam suatu kasus hanya diketahui massa dari zat terlarut dan jumlah volumenya, maka kita harus menghitung jumlah molnya terlebih dahulu melalui pembagian massa dengan massa molekul relatif senyawa tersebut dan mengalikannya dengan jumlah ekivalen. Perbedaan Normalitas dan Molaritas Berdasarkan rumus atau persamaan dari normalitas kita dapat mengetahui perbedaan dari satuan normalitas dengan satuan molaritas. Perbedaan pertama yaitu definisi dari normalitas yang merupakan jumlah gram ekivalen dari suatu zat terlarut dalam satu liter larutan sedangkan molaritas merupakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Selanjutnya, perhitungan normalitas dari massa ekivalen didasarkan pada total volume dari larutan. Sedangkan pada molaritas, perhitungan mol didasarkan pada total volume larutan. Perbedaan lainnya yaitu pada satuan yang digunakan dimana pada normalitas pada umumnya digunakan satuan N ataupun ek/L. Sedangkan pada molaritas, digunakan satuan M ataupun mol/L. Penggunaan Normalitas Dalam kimia, terdapat 3 peristiwa reaksi yang membutuhkan perhitungan menggunakan normalitas larutan. Dalam asam basa Normalitas merupakan ekspresi konsentrasi yang sering digunakan dalam peristiwa yang melibatkan reaksi asam basa. Hal itu karena pada dasarnya normalitas menunjukkan keberadaan ion hidronium H3O+ dan ion hidroksida OH– dalam suatu larutan. Dalam hal ini, jumlah ekivalen menjadi suatu hal yang sangat penting. Setiap larutan dapat menghasilkan satu atau lebih jumlah ekivalen dari spesies reaktif ketika terlarut dan terionisasi dalam air. Dalam reduksi oksidasi Reaksi reduksi oksidasi merupakan reaksi yang melibatkan perpindahan elektron dapat dipelajari lebih lengkap pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, faktor ekivalen dapat menunjukkan jumlah elektron yang terlibat dalam oksidasi ataupun reduksi dan digunakan dalam menentukan elektron donor maupun elektron akseptor. Jumlah ekivalen dari suatu zat terlarut setara dengan jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks. Dalam reaksi pengendapan Pada kimia, kita mengenal istilah pengendapan yang merupakan proses pembentukan zat padat dalam suatu larutan karena tingkat kejenuhan larutan yang berlebih. Dengan normalitas, faktor ekivalen dapat menentukan jumlah ion yang akan mengendap dalam reaksinya. Hal ini sangat berguna dalam menentukan berat endapan yang seharusnya terbentuk secara teoritis. Contoh Soal Normalitas dan Jawabannya Adapun untuk beragam contoh soal normalitas serta pembahasannya secara lengkap, diantaranya adalah sebagai berikut; Tentukan normalitas dari M H2SO4 dalam reaksi berikut H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + 2H2O Pada reaksi ini, 2 mol ion H+ terlibat dalam asam sulfat H2SO4 sehingga dapat ditentukan bahwa asam sulfat memiliki jumlah 2 ekivalen yang bereaksi dengan NaOH untuk membentuk natrium sulfat dan air. N = M x e N = 1 x 2 N = 2N Sebanyak 5 gram NaOH dilarutkan dalam 20mL air sehingga didapatkan larutan natrium hidroksida. Tentukan normalitas dari natrium hidroksida tersebut! NaOH memiliki satu ion hidroksida OH– sehingga memiliki jumlah 1 ekivalen Massa molekul relatif dari NaOH yaitu 40 g/mol N = massa x e / Mr x V N = 5 x 1 / 40 x N = N Tentukan normalitas dari mol asam sulfat yang dilarutkan dalam 250 mL larutan Karena telah diketahui jumlah mol, maka kita hanya perlu menghitung jumlah mol ekivalen dari asam sulfat dan membaginya dengan volume larutan. Dalam hal ini, asam sulfat memiliki jumlah ekivalen = 2 sehingga Mol ekivalen = mol x e Mol ekivalen = x 2 Mol ekivalen = mol ek Selanjutnya, dalam menghitung normalitas kita hanya perlu membagi mol ekivalen dengan jumlah volume larutan N = mol ek / V N = / N = N Demikian artikel tentang pengertian normalitas dan perhitungannya, sebelum mempelajari tentang kimia lebih jauh sebaiknya anda harus memahami terlebih dahulu konsep normalitas. Hal itu karena perhitungan normalitas akan digunakan dalam banyak peristiwa kimia seperti yang telah disebutkan pada artikel ini. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.
Adabeberapa pengertian dari manajemen operasional menurut para ahli, antara lain: Menurut Jay Heizer dan Berry Rander (2009:4), manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Menurut Eddy Herjanto (2007:2) , manajemen operasional adalah suatu Dalam kehidupan bermasyarakat peraturan-peraturan atau batasan-batasan memang diperlukan untuk mengatur tatanan dalam kehidupan bermasyarakat tersebut agar tidak menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. Salah satu contoh dari peraturan atau batasan tersebut ialah norma. Norma merupakan suatu bentuk peraturan yang biasanya berisikan tentang perintah dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku dalam kehidupan bermasyarakat. Artinya, setiap individu yang hidup dalam lingkup masyarakat tersebut diwajibkan untuk mematuhinya karena jika melanggar, maka aka nada hukuman tertentu yang juga sudah ditetapkan. Oleh karena itu, norma merupakan salah satu peraturan yang bersifat mengikat dalam kehidupan berbagai pengertian norma menurut para ahli, antara lainAntony Giddens – Menurut Antony Giddens norma adalah sebuah prinsip maupun aturan yang jelas, nyata atau konkret yang harus diperhatikan oleh setiap T. Schaefer dan Robert P. Lamm – Menurut Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm norma adalah suatu standar dari perilaku yang harus dipelihara oleh setiap dan Selznic – Menurut Broom dan Selznic norma adalah suatu rancangan ideal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu anggota masyarakatnya untuk mencapai tujuan hidup yang Waluyo – Menurut Bagja Waluyo norma adalah sebuah wujud atau bentuk nyata akan nilai yang menjadi acuan atau pedoman yang berisi tentang keharusan dalam berperilaku bagi setiap Kelsen – Menurut Hans Kelsen norma adalah sebuah perintah yang tidak bersifat pribadi personal dan anonym bagi setiap E. Shaw – Menurut Marvin E. Shaw norma adalah peraturan tentang segala tingkah laku manusia yang ditegakkan oleh anggota masyarakat dan mematenkannya dalam sebuah keselarasan tingkah laku yang – Menurut Bellebaum norma adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur setiap individu dalam suatu masyarakat supaya bertingkah laku dan bertindak sesuai dengan sikap dan keyakinan tertentu yang memang berlaku di dalam masyarakat Nurdiaman – Menurut A. A. Nurdiaman norma adalah sebuah bentuk tatanan atau susunan hidup yang berisi tentang aturan-aturan dalam bergaul di tengah J. Macionis – Menurut John J. Macionis norma adalah segala aturan dan harapan masyarakat yang menjadi panduan segala tingkah laku anggota Calhoun – Menurut Craig Calhoun norma adalah suatu aturan dan pedoman yang menyatakan tentang bagaimana seharusnya seorang individu melakukan tindakan dalam suatu situasi Hadi Wiyono – Menurut Isworo Hadi Wiyono norma adalah suatu bentuk peraturan atau petunjuk hidup yang memberikan acuan atau pedoman terhadap apapun yang bernilai baik untuk dilakukan dan apapun yang harusnya dihindari. Hal ini bermaksud untuk mewujudkan ketertiban dalam M. Lawang – Menurut Robert M. Lawang norma adalah suatu acuan dalam bertingkah laku sehingga memberikan kemungkinan bagi seseorang untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukannya itu dinilai orang lain, di mana juga merupakan ciri bagi orang lain tersebut untuk menolak atau bahkan mendukung tingkah – Menurut E. Utrecht norma adalah segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur tentang berbagai tata tertib di dalam suatu masyarakat atau bangsa, di mana peraturan tersebut diwajibkan untuk dipatuhi dan ditaati oleh setiap masyarakat. Sedemikian sehingga apabila ada pihak yang melanggar, maka akan ada sebuah tindakan yang dilakukan oleh pihak Soekanto – Menurut Soejono Soekanto norma adalah sebuah perangkat yang dibuat untuk mengatur hubungan di dalam suatu masyarakat agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, semua norma yang dibuat di dalam suatu masyarakat pasti akan mengalami yang namanya sebuah proses, sehingga norma-norma tersebut dapat diakui, dihargai, dikenal, hingga ditaati oleh warga masyarakat dalam kehidupan Halim – Menurut A. Ridwan Halim norma adalah segala peraturan yang pada intinya merupakan suatu aturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak, yang berlaku sebagai acuan atau pedoman yang memang harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap individu di dalam suatu NormaBerbagai norma, mulai dari yang tertulis maupun tidak, memiliki macamnya sendiri. Yang mana, macam macam norma dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu norma berdasarkan sifatnya, norma berdasarkan daya pengikatnya, dan norma berdasarkan aspek-aspeknya. Adapun norma-norma tersebut, antara lainNorma Berdasarkan SifatnyaNorma berdasarkan sifatnya ialah norma-norma yang mengatur masyarakat secara garis besar, di mana dalam hal ini dibedakan menjadi dua macam, antara lainNorma FormalNorma formal merupakan peraturan dan ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat yang memang ada maupun dibuat oleh suatu lembaga dan institusi yang bersifat formal atau resmi. Artinya, normal formal mempunyai kepercayaan lebih tinggi tentang kemampuannya dalam mengatur kehidupan dalam bermasyarakat. Hal ini dikarenakan normal formal atau resmi biasanya memang dibuat oleh lembaga-lembaga atau instansi-instansi formal. Beberapa contoh dari norma formal, diantaranya konstitusi, surat keputusan, peraturan pemerintah, dan perintah Non FormalNorma non formal merupakan peraturan dan ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat yang memang tidak diketahui bagaimana dan siapa yang sebenarnya menerangkan norma tersebut. Yang menjadi ciri khas dari norma non formal ialah tidak tertulis ataupun kalau tertulis hanya sebagai karya sastra, bukan dalam bentuk peraturan baku yang diikut sertakan dengan nama pembuat dari aturan tersebut. Selain itu, norma non formal juga mempunyai jumlah yang lebih banyak daripada norma formal. Hal ini dikarenakan normal non formal mempunyai banyak variabel di dalamnya. Salah satu contohnya ialah peraturan adat dalam suatu Berdasarkan Daya PengikatnyaNorma berdasarkan daya pengikatnya terbagi menjadi 6 macam, antara lainNorma Cara UsageNorma cara merupakan suatu bentuk perbuatan tertentu yang biasanya dilakukan oleh individu-individu di dalam suatu masyarakat walaupun tidak dilakukan secara terus-menerus. Norma ini mempunyai daya ikat yang cukup lemah sehingga pelanggarannya pun biasanya tidak akan memperoleh suatu hukuman atau sanksi berat. Kalau pun ada, itu mungkin hanyalah sebuah celaan atau teguran dari anggota masyarakat Cara makan yang baik dan benar bagi beberapa individu dalam suatu masyarakat adalah tidak mengeluarkan suara ketika makan, apalagi saat sedang mengunyah makanannya, kecuali suara sendawa pada akhir makan. Hal ini di beberapa kalangan tertentu memang merupakan hal yang wajar-wajar dan sebagai ekspresi atau tanda kenyang, sehingga bukan merupakan suatu pelanggaran Adat Istiadat CustomNorma adat istiadat merupakan kumpulan tata kelakuan yang memang sering memiliki kedudukan tinggi, serta bersifat kekal dan terintegrasi kuat terhadap kalangan masyarakat yang Pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan dan pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara-upacara Kebiasaan FolkwaysNorma kebiasaan merupakan suatu bentuk tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk yang sama secara sadar dengan suatu tujuan yang jelas, yaitu dianggap baik dan benar oleh masyarakat Memberikan hadiah kepada orang-orang yang memiliki prestasi dalam suatu kegiatan tertentu yang diadakan di dalam masyarakat. Adapun yang lainnya ialah kelaziman anak laki-laki yang berambut pendek, sedangkan anak perempuan berambut Hukum LawsNorma hukum merupakan serangkaian peraturan yang memang ditujukan bagi semua anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban maupun larangan dengan sanksi atau hukuman yang Peraturan dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan ataupun peraturan larangan melakukan Tata Kelakuan MoresNorma tata kelakuan merupakan sekumpulan tingkah laku yang mencerminkan sifat-sifat hidup suatu kelompok manusia secara sadar untuk melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggotanya masing-masing. Fungsi norma tata kelakuan di sini ialah untuk menjadikan seluruh anggota masyarakat dalam menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan yang berlaku Larangan melakukan pembunuhan, pencurian, dan menikahi kerabat dekat saudara kandung.Norma Mode FashionNorma mode merupakan norma yang ada karena hadirnya cara dan gaya anggota dalam masyarakat yang cenderung mengalami perubahan, di mana perubahan tersebut biasanya bersifat baru dan cenderung diikuti oleh sebagian masyarakat pada umumnya. Norma mode atau fashion ini berkaitan erar dengan sandang Model pakaian, potongan rambut, dan lain sebagainya yang biasanya menghiasi kehidupan Berdasarkan Aspek-AspeknyaNorma berdasarkan aspek-aspeknya terbagai menjadi 5 macam, antara lainNorma AgamaNorma agama adalah peraturan sosial yang memiliki sifat mutlak karena berasal dari Tuhan. Sedemikian sehingga selain mutlak, norma ini cenderung bersifat sakral dan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Dengan kata lain, norma agama merupakan peraturan sosial yang sumbernya berasal dari ajaran Tuhan melalui agama dan Shalat atau sembahyang, mengaji atau membaca kitab, melaksanakan shalat atau sembahyang tepat sesuai dengan waktunya, melaksanakan segala hal yang diperintahkan dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh KesusilaanNorma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani, di mana erat kaitan dengan akhlak atau tingkah laku. Dengan adanya norma kesusilaan ini, seseorang diharapkan dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Pelanggaran atas norma kesusilaan in biasanya akan berdampak atau berakibat pada sanksi yang sifatnya pengucilan, baik secara fisik maupun larangan untuk melakukan pelacuran, perzinahan dan korupsi; menghormati orang lain, terutama orang yang lebih tua; memiliki sifat jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam masyarakat; tidak memfitnah dan menipu orang lain; dan juga selalu berusaha menolong orang lain, apalagi orang yang KesopananNorma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada tingkah laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Norma ini biasanya akan berkaitan erat dengan sopan santun seseorang di dalam suatu masyarakat. Sedemikian sehingga apabila dilanggar, akan menimbulkan dampak, seperti celaan, kritik, dan Tidak meludah di sembarang tempat, memberi dan menerima sesuatu dengan menggunakan tangan kanan, jangan makan sambil berjalan, dan bergaul secara rukun dengan HukumNorma hukum adalah peraturan sosial yang memang dibuat oleh lembaga atau instansi tertentu, di mana lembaga atau instansi tersebut merupakan lembaga atau instansi resmi, seperti pemerintah. Sedemikian sehingga norma ini memiliki kedudukan yang tinggi, mengikat, dan ketegasan yang jelas. Sedangkan untuk pelanggarannya biasanya akan dihukum, baik hukuman fisik penjara maupun hukuman denda materi atau uang.Contohnya Kewajiban membayar pajak, dilarang menerobos lampu merah, menyeberang jalan dengan menggunakan zebra cross atau jembatan penyeberangan, dan dilarang mengganggu ketertiban umum berbuat anarkis atau onar.Norma KebiasaanNorma kebiasaan adalah peraturan sosial yang dibentuk secara sadar maupun tidak sadar yang berisi tentang petunjuk akan tingkah laku secara terus-menerus, sehingga menjadi sebuah kebiasaan setiap individu di dalam suatu Mencuci tangan sebelum makan, membaca doa sebelum melakukan sesuatu atau kegiatan, dan mandi secara Norma Secara UmumDari sekian macam norma yang telah disebutkan dan dijelaskan satu per satu di atas, norma sebenarnya juga memiliki fungsi-fungsi dan peranan tersendiri secara umum dalam kehidupan di masyarakat. Adapun fungsi-fungsi dan peranan tersebut, antara lainSebagai acuan atau pedoman hidup bagi seluruh masyarakat di suatu daerah atau wilayah stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan kondisi dengan susunan atau tatanan yang tertib dalam kehidupan jelas, nyata, dan konkret terhadap nilai-nilai yang ada di suatu ikatan dan pengikat bagi seluruh warga masyarakat. Dikatakan pengikat karena juga disertai dengan hukuman atau sanksi dan aturan-aturan tegas yang mengaturnya bagi yang standar atau skala dari seluruh kategori perilaku suatu masyarakat di daerah atau wilayah penjelasan mengenai pengertian norma yang ada dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, sekaligus dengan macam-macamnya dan masing-masing contohnya.[accordion] [toggle title=”Baca juga artikel ppkn lainnya ”]otonomi daerahfungsi DPRpengertian remisipengertian amnestipengertian abolisperbedaan etika dan etiketfungsi MPRanggota muspikastruktur organisasi pemerintahan desastruktur organisasi pemerintahan kecamatantugas dan fungsi TNI Polrifungsi majelis umum PBBjenis-jenis pemiluperan Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBBbudaya Indonesia yang diakui UNESCO[/toggle] [/accordion] . 351 489 22 263 325 250 430 375